Sabtu, 10 Oktober 2009

Ukraina 1 - Inggris 0

11/10/2009

Gol tunggal Serhiy Nazarenko akhiri rekor 100% Inggris di bawah Fabio Capello pada pertandingan kompetitif.

Akhirnya Inggris di bawah Fabio Capello menuai kekalahan dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2010. Untungnya tiket ke Afrika Selatan tahun depan sudah di tangan, sehingga pertandingan di Kiev tidak berarti banyak bagi Inggris, kecuali mungkin untuk bahan pertimbangan seleksi tim Capello di masa depan.

Sebaliknya bagi tuan rumah Ukraina, menang melawan Inggris akan membuat mereka berada pada posisi yang lebih mantap dibandingkan dengan Kroasia untuk mengincar sisa kursi di Piala Dunia melalui jalur play-off.

Serhiy Nazarenko memastikan posisi tersebut bagi Ukraina, dengan gol semata wayangnya di menit ke-29. Kesalahan dimulai dari Ashley Cole yang kehilangan bola di dekat kotak penalti Inggris. Bola diambil oleh Vasilli Kobin, yang walaupun masih sempat dihalau oleh Glen Johnson, berhasil memaksakan bola untuk jatuh ke kaki Nazarenko yang menendang bola ke pojok kiri atas gawang David James (via defleksi kepala Ashley Cole).

David James sendiri baru turun menggantikan Aaron Lennon di menit ke-13, setelah Robert Green diusir wasit akibat melanggar Artem Milevsky. Untung bagi Inggris, tendangan penalti Andrey Shevchenko masih mengenai tiang dan memantul keluar.

Bermain dengan 10 pemain untuk sisa pertandingan, Inggris sebenarnya tampil cukup kompetitif.

Frank Lampard hampir menyamakan kedudukan tidak lama setelah Inggris tertinggal, namun tembakannya setelah menerima reverse pass dari Wayne Rooney masih melebar beberapa inci.

Selain bekerja keras layaknya bermain di 2 posisi sepanjang malam, Rooney sendiri nyaris mencetak gol bagi Inggris di menit-menit terakhir pertandingan. Tapi sama dengan Lampard, tembakannya masih menyamping sedikit.

Di sisi lain, Ukraina seharusnya bisa menang dengan selisih yang lebih besar.

Tembakan Milevsky menghantam tiang gawang Inggris, kemudian bek Yaroslav Rakitskiy sempat memaksa David James melakukan penyelamatan gemilang, namun skor tidak berubah sampai peluit panjang berbunyi.

Berkaca pada 90 menit jalannya pertandingan, Fabio Capello yang kehilangan rekor sempurnanya bisa tertawa kecil sambil berseoloroh,

"At least it didn't happen in an important match"

Mungkin pendukung Inggris yang biasa melihat timnas-nya demam panggung di babak perempat final Piala Dunia akan mengatakan hal yang sama dalam hatinya.

Yah, kita lihat saja apakah permainan macam ini (umpan-umpan salah, memberikan bola ke lawan, pertahanan tidak disiplin), akan kembali menghantui tahun depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar